Perancangan Logo HDI Klaten 2019 sebagai Identitas Visual Hari Difabel
Abstract
Daya juang dalam hal kesetaraan antar difabel dengan non-difabel dalam menjalani kehidupan, membuat para advokasi terus menerus melakukan berbagai macam langkah guna mencapai kesetaraan tersebut. Maka itu muncullah pergerakkan untuk memperjuangkan hak-hak Difabel untuk diakui dan direalisasi dari perkumpulan-perkumpulan berbasis komunitas ataupun organisasi Difabel di masyarakat sesuai yang tertera pada UU nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Kebanyakan dari mereka membuat kampanye-kampanye untuk menyuarakan hak-hak mereka sebagai penyandang Difabel. Seperti halnya diskriminasi pada penyandang difabel, stigma masyarakat dan juga aksesibilitas mereka. Begitu pula dengan penyandang disabilitas di Kabupaten Klaten, usaha tersebut dimodifikasi sesuai yang ada di zaman sekarang ini melalui media komunikasi visual yang dapat membantu untuk menunjukkan identitas visual Difabel Klaten itu sendiri. Identitas visual yang dimaksudkan disini meliputi logo, warna, pemilihan font, elemen desain, bagaimana bentuk promosinya dan hal lainnya yang bisa dikembangkan, juga dibuat secara konsisten atau pun berkelanjutan. Dengan adanya identitas visual yang baik maka brand tersebut akan meningkatkan kepercayaan pada masyarakat. Penelitian ini memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembentukan identitas melalui logo Hari Disabilitas Internasional (HDI) pada tahun 2019. Dengan itu Hari Disabilitas Internasional merupakan momentum bagi para penyandang disabilitas di dunia untuk menunjukkan eksistensinya agar membedakan HDI Klaten 2019 dengan tahun sebelumnya, juga dengan komunitas ataupun organisasi lainnya
Downloads
References
Dawami, Angga Kusuma, Yayah Rukiah, and Mohamad Sjafei Andrijanto. 2019. "Analisis Kampanye Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tahun 2017 Kabupaten Klaten." Jurnal Desain 6 (01): 1-9. https://doi.org/10.30998/jurnaldesain.v6i01.2620.
Hadiprawiro, Yulianto. 2018. "Desain Logo dan Maskot “Difabel Klaten” sebagai Brand Awareness Kampanye Sosial Peduli Masyarakat Disabilitas di Klaten, Jawa Tengah." Jurnal Desain 5 (02): 135-144. https://doi.org/10.30998/jurnaldesain.v5i02.2270.
Hardy, Gareth. 2011. Smashing Logo Design: The Art of Creating Visual Identities. Wiley.
Listya, Ariefika, and Angga Kusuma Dawami. 2018. "Perancangan Logo Organisasi Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Difabel (FKMPD) Klaten." Jurnal Desain 5 (02): 61-73. https://doi.org/10.30998/jurnaldesain.v5i02.2195.
Mosarrat, Farhana. 2012. "Brand Elements Lead to Brand Equity: Differentiate or Die." Information Management and Business Review 4 (4). https://doi.org/10.22610/imbr.v4i4.983.
Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Copyright (c) 2020 Charla Tia Hartika, Angga Kusuma Dawami

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Para penulis yang menerbitkan artikelnya di DESKOMVIS: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media setuju dengan ketentuan berikut:
Penulis memegang hak cipta dan memberikan hak kepada DESKOMVIS: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media untuk publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Ini berarti, di bawah lisensi CC-BY-NC, penulis mengizinkan, diizinkan, dan didorong untuk:
- Menyesuaikan karya dan berbagi untuk yang lain (materi dan isi publikasi);
- Masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (mis., Postingkan ke repositori institusional atau terbitkan dalam buku)
- Menerbitkan pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan.
Para pengguna (redistributor) DESKOMVIS: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media diharuskan mengutip sumber asli, termasuk nama penulis, DESKOMVIS: Jurnal Ilmiah Desain Komunikasi Visual, Seni Rupa dan Media sebagai sumber awal publikasi, tahun publikasi, nomor volume, edisi , dan Digital Object Identifier (DOI).